Membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah Allah
Beberapa artikel yang membantu
Dengan pengertian point 1, maka kita dapat melihat bahwa Yesus Kristus dan Roh Kudus ada bersama-sama dengan Bapa sepanjang segala abad. Sekarang permasalahannya adalah bagaimana kita tahu bahwa Yesus adalah Allah. Untuk itu, anda dapat membaca artikel tentang ke-Allahan Yesus Kristus dalam beberapa artikel Kristologi berikut ini:
Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia, karena Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia.
Yesus tidak pernah mengatakan “Aku Tuhan dan sembahlah Aku”
Anda mengatakan “saya bingung karena pendapat itu diperkuat dengan pernyataan bahwa Yesus sendiri dalam Alkitab tidak menunjukkan dirinya sebagai salah satu pribadi Allah” Kalau yang dicari kata-kata secara persis “Aku Tuhan dan sembahlah Aku”, maka memang tidak ada kalimat tersebut. Namun, Yesus membuktikan Diri-Nya Tuhan dengan cara yang lebih menyakinkan, yaitu dengan dinubuatkan sebelumnya, mukjijat yang dilakukan-Nya – termasuk mengampuni dosa dan bangkit dari antara orang mati. Silakan membaca lebih lanjut dalam link-link yang saya berikan. Argumentasi bahwa Yesus bukan Tuhan karena Yesus tidak pernah mengatakan “Aku Tuhan dan sembahlah Aku” adalah sama seperti seseorang tidak percaya Bill Gates adalah orang yang kaya, karena dia tidak pernah mengatakan “Akulah orang kaya, akuilah itu”. Silakan melihat jawaban lengkapnya di sini – silakan klik.
Tentang konsili Nicea (325)
Untuk konsili Nicea yang sering dipakai untuk mengatakan bahwa Yesus diberikan gelar Tuhan pada tahun 325, maka anda dapat melihat jawaban ini – silakan klik.
Syahadat ‘Aku Percaya’ menyatakan bahwa rahasia sentral iman Kristen adalah Misteri Allah Tritunggal. Maka Trinitas adalah dasar iman Kristen yang utama[9] yang disingkapkan dalam diri Yesus. Seperti kita ketahui di atas, iman kepada Allah Tritunggal telah ada sejak zaman Gereja abad awal, karena didasari oleh perkataan Yesus sendiri yang disampaikan kembali oleh para murid-Nya. Jadi, tidak benar jika doktrin ini baru ditemukan dan ditetapkan pada Konsili Konstantinopel I pada tahun 359! Yang benar ialah: Konsili Konstantinopel I mencantumkan pengajaran tentang Allah Tritunggal secara tertulis, sebagai kelanjutan dari Konsili Nicea (325)[10], dan untuk menentang heresies (ajaran sesat) yang berkembang pada abad ke-3 dan ke-4, seperti Arianisme (oleh Arius 250-336, yang menentang kesetaraan Yesus dengan Allah Bapa) dan Sabellianisme (oleh Sabellius 215 yang membagi Allah dalam tiga modus, sehingga seolah ada tiga Pribadi yang terpisah).
Dari sejarah Gereja kita melihat bahwa konsili-konsili diadakan untuk menegaskan kembali ajaran Gereja (yang sudah berakar sebelumnya) dan menjaganya terhadap serangan ajaran-ajaran sesat/ menyimpang. Jadi yang ditetapkan dalam konsili merupakan peneguhan ataupun penjabaran ajaran yang sudah ada, dan bukannya menciptakan ajaran baru. Jika kita mempelajari sejarah Gereja, kita akan semakin menyadari bahwa Tuhan Yesus sendiri menjaga Gereja-Nya: sebab setiap kali Gereja ‘diserang’ oleh ajaran yang sesat, Allah mengangkat Santo/Santa yang dipakai-Nya untuk meneguhkan ajaran yang benar dan Yesus memberkati para penerus rasul dalam konsili-konsili untuk menegaskan kembali kesetiaan ajaran Gereja terhadap pengajaran Yesus kepada para Rasul. Lebih lanjut mengenai hal ini akan dibahas di dalam artikel terpisah, dalam topik Sejarah Gereja.
Pengaruh faham helenistik dalam Kekristenan
Tidak benar kalau dikatakan bahwa Gereja perdana karena dipengaruhi oleh faham helenistik, kemudian tidak berkeberatan dengan penyembahan berhala. Kalau demikian halnya, bagaimana kita menjelaskan begitu banyak martir yang meninggal karena mempertahankan iman mereka akan Yesus Kristus yang adalah Tuhan? Kalau memang tidak menjadi masalah bagi jemaat Kristen perdana untuk menyembah berhala, seharusnya pada waktu kekaisaran Diocletian, mereka mengikuti keinginan kaisar untuk menyembah dewa-dewi Roma. Namun, yang terjadi adalah jemaat Kristen Perdana (sekitar 20,000 martir) lebih suka menyerahkan nyawanya dibandingkan menyembah berhala.
Silakan juga melihat beberapa kutipan Bapa Gereja sebelum konsili Nicea (325), yang berarti membuktikan bahwa sebelum konsili Nicea, para Bapa Gereja mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan.
Ignatius of Antioch [50-117 AD] Epistle to the Ephesians “Ignatius, also called Theophorus, to the Church at Ephesus in Asia . . . predestined from eternity for a glory that is lasting and unchanging, united and chosen through true suffering by the will of the Father in Jesus Christ our God” (Letter to the Ephesians 1 [A.D. 110]). “For our God, Jesus Christ, was conceived by Mary in accord with God’s plan: of the seed of David, it is true, but also of the Holy Spirit” (ibid., 18:2). Ignatius of Antioch [50-117 AD] Epistle to the Romans “[T]o the Church beloved and enlightened after the love of Jesus Christ, our God, by the will of him that has willed everything which is” (Letter to the Romans 1 [A.D. 110]). Aristides the Philosopher [90-150 AD] The Apology “[Christians] are they who, above every people of the earth, have found the truth, for they acknowledge God, the Creator and maker of all things, in the only-begotten Son and in the Holy Spirit” (Apology 16 [A.D. 140]). Tatian the Syrian [120-180 AD] Address to the Greeks “We are not playing the fool, you Greeks, nor do we talk nonsense, when we report that God was born in the form of a man” (Address to the Greeks 21 [A.D. 170]). Irenaeus of Lyons [120-180 AD] Adversus Haereses (Book I, Chapter 10) “For the Church, although dispersed throughout the whole world even to the ends of the earth, has received from the apostles and from their disciples the faith in one God, Father Almighty, the creator of heaven and earth and sea and all that is in them; and in one Jesus Christ, the Son of God, who became flesh for our salvation; and in the Holy Spirit, who announced through the prophets the dispensations and the comings, and the birth from a Virgin, and the passion, and the resurrection from the dead, and the bodily ascension into heaven of the beloved Christ Jesus our Lord, and his coming from heaven in the glory of the Father to reestablish all things; and the raising up again of all flesh of all humanity, in order that to Jesus Christ our Lord and God and Savior and King, in accord with the approval of the invisible Father, every knee shall bend of those in heaven and on earth and under the earth . . . ” (Against Heresies 1:10:1 [A.D. 189]). Irenaeus of Lyons [120-180 AD] Adversus Haereses (Book III, Chapter 19) “Nevertheless, what cannot be said of anyone else who ever lived, that he is himself in his own right God and Lord . . . may be seen by all who have attained to even a small portion of the truth” (ibid., 3:19:1). Clement of Alexandria [150-215 AD] Exhortation to the Heathen (Chapter 1) “The Word, then, the Christ, is the cause both of our ancient beginning-for he was in God-and of our well-being. And now this same Word has appeared as man. He alone is both God and man, and the source of all our good things” (Exhortation to the Greeks 1:7:1 [A.D. 190]). Clement of Alexandria [150-215 AD] Exhortation to the Heathen (Chapter 10) “Despised as to appearance but in reality adored, [Jesus is] the expiator, the Savior, the soother, the divine Word, he that is quite evidently true God, he that is put on a level with the Lord of the universe because he was his Son” (ibid., 10:110:1). Hippolytus [170-236 AD] Refutation of All Heresies (Book IX) “Only [God’s] Word is from himself and is therefore also God, becoming the substance of God” (Refutation of All Heresies 10:33 [A.D. 228]). Hippolytus [170-236 AD] Refutation of All Heresies (Book X) “For Christ is the God over all, who has arranged to wash away sin from mankind, rendering the old man new” (ibid., 10:34). Tertullian [160-240 AD] Against Praxeas “That there are two gods and two Lords, however, is a statement which we will never allow to issue from our mouth; not as if the Father and the Son were not God, nor the Spirit God, and each of them God; but formerly two were spoken of as gods and two as Lords, so that when Christ would come, he might both be acknowledged as God and be called Lord, because he is the Son of him who is both God and Lord” (Against Praxeas 13:6 [A.D. 216]). “The origins of both his substances display him as man and as God: from the one, born, and from the other, not born” (The Flesh of Christ 5:6–7 [A.D. 210]). Origen [185-254 AD] De Principiis (Book IV) “Although he was God, he took flesh; and having been made man, he remained what he was: God” (The Fundamental Doctrines 1:0:4 [A.D. 225]). Novatian [220-270 AD] Treatise Concerning the Trinity “If Christ was only man, why did he lay down for us such a rule of believing as that in which he said, ‘And this is life eternal, that they should know you, the only and true God, and Jesus Christ, whom thou hast sent?’ [John 17:3]. Had he not wished that he also should be understood to be God, why did he add, ‘And Jesus Christ, whom thou hast sent,’ except because he wished to be received as God also? Because if he had not wished to be understood to be God, he would have added, ‘And the man Jesus Christ, whom thou hast sent;’ but, in fact, he neither added this, nor did Christ deliver himself to us as man only, but associated himself with God, as he wished to be understood by this conjunction to be God also, as he is. We must therefore believe, according to the rule prescribed, on the Lord, the one true God, and consequently on him whom he has sent, Jesus Christ, who by no means, as we have said, would have linked himself to the Father had he not wished to be understood to be God also. For he would have separated himself from him had he not wished to be understood to be God” (Treatise on the Trinity 16 [A.D. 235]). Cyprian of Carthage [200-270 AD] Treatise 3 “One who denies that Christ is God cannot become his temple [of the Holy Spirit] . . . ” (Letters 73:12 [A.D. 253]). Lactantius [290-350 AD] The Epitome of the Divine Institutes “He was made both Son of God in the spirit and Son of man in the flesh, that is, both God and man” (Divine Institutes 4:13:5 [A.D. 307]). Lactantius [290-350 AD] Divine Institutes, Book IV “We, on the other hand, are [truly] religious, who make our supplications to the one true God. Someone may perhaps ask how, when we say that we worship one God only, we nevertheless assert that there are two, God the Father and God the Son-which assertion has driven many into the greatest error . . . [thinking] that we confess that there is another God, and that he is mortal. . . . [But w]hen we speak of God the Father and God the Son, we do not speak of them as different, nor do we separate each, because the Father cannot exist without the Son, nor can the Son be separated from the Father” (ibid., 4:28–29).Tentang Rasul Petrus dan pengakuannya akan keAllahan Yesus
Manusia tidak perlu menjadikan Yesus Tuhan, karena Yesus sendiri telah membuktikan bahwa Diri-Nya adalah Tuhan. Kalau rasul Petrus tidak percaya bahwa Yesus Tuhan, maka bagaimana kita menerangkan hal-hal berikut ini:
1. Pengakuan Petrus di Kaisarea Filipi “14 Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” 15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” 16 Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” 17 Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. 18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. 19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” 20 Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia Mesias.” (Mt 16:14-20; Mk 16:16)
Dari ayat 14, kita tahu bahwa banyak orang membandingkan Yesus dengan para nabi-nabi besar di dalam Perjanjian Baru. Namun Petrus mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Anak Allah inilah yang memberikan kunci Kerajaan Sorga kepada Petrus. Siapakah yang dapat memberikan kunci Kerajaan Sorga kepada seseorang, kalau Dia tidak mempunyai kunci ini sebelumnya? Dan siapakah yang dapat memberikan kunci Kerajaan Sorga kecuali Allah
sendiri?
2) Pada hari Pentakosta, Petrus berkata “Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” (Kis 2:38) Apakah mungkin seseorang dibaptis dalam nama manusia dan bukan Tuhan?
3) Ketika Petrus dan Yohanes disidang oleh kaum Farisi, dia mengatakan “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Yesus], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kis 4:12) Kalau Yesus bukan Tuhan, mengapa Petrus mengatakan bahwa keselamatan hanya ada di dalam Yesus?
sumber: stef – katolisitas.org
DOGMA TRINITAS adalah TUHAN - MARIA - YESUS
Seluruh umat Muslim pasti dengan jelas menolak dogma TRITUNGGAL atau TRINITAS karena kesalah fahaman di dalam menyikapi dan menilai iman orang kristen yang dilandasi dengan dasar pernyataan :
Qs. Al Maaidah 5:73 :
Laqad kafara allatheena qalooinna Allaha thalithu thalathatin wamamin ilahin illa ilahun wahidun wa-inlam yantahoo AAamma yaqooloona layamassanna allatheenakafaroo minhum AAathabun aleem
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.”.
Qs.. 5:116 :
Wa-ith qala Allahu yaAAeesa ibna maryama aanta qulta linnasiittakhithoonee waommiya ilahayni min dooni Allahiqala subhanaka ma yakoonu lee an aqoola malaysa lee bihaqqin in kuntu qultuhu faqad AAalimtahutaAAlamu ma fee nafsee wala aAAlamu ma feenafsika innaka anta AAallamu alghuyoob
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?". Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib".
Berangkat dari dua nats itulah orang Islam mengatakan bahwa Allahnya orang Kristen itu tiga yang di kenal dengan TRINITAS/ TRITUNGGAL MAHA KUDUS. Dimana orang Islam menilai bahwa Tuhannya orang kristen itu berjumlah tiga. Yang didasarkan atas pernyataan Qs.5:73, Qs. 5:116. Dimana kalau saudara teliti dan hayati dengan hati-hati ayat-ayat itu menyoroti 3 wujud pribadi yaitu : Maryam, Isa dan Allah, dengan demikian Allah adalah salah satu yang ketiga. Padahal iman Kristen yang alkitabiah bukanlah demikian yang disebut dogma TRINITAS, melainkan menjabarkan bagaimana keberadaanNya (existensi) Tuhan itu? Yaitu Mencipta, Berfirman dan Memelihara atau Membimbing.
Orang Kristen percaya: Tuhan Mencipta disebut dengan panggilan BAPA,
Kejadian 1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
Yesaya 63:16 Bukankah Engkau Bapa kami? Sungguh, Abraham tidak tahu apa-apa tentang kami, dan Israel tidak mengenal kami. Ya TUHAN, Engkau sendiri Bapa kami; nama-Mu ialah "Penebus kami" sejak dahulu kala.
Yesaya 64:8 Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.
Matius 11:25. Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.
Orang Islam: menyebut dengan Istilah AL KHOLIQ.
Orang Krsiten percaya Firman Allah itu telah menjadi manusia yaitu Yesus. Dengan kata lain Firman Allah atau singkatnya Allah yang menjadi manusia itulah yang disebut Anak Allah Yohanes 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Yohanes 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran..
Orang Islam percaya firman Allah yang menjadi tulisan dan dibukukannya itu disebut Al Qur'an.
Dengan kata lain Firman Allah yang berbentuk tulisan dan dibukukan itulah disebut Al Qur'an.
Tidak ada paksaan atau terserah mau pilih yang jadi buku atau yang jadi manusia. Allah memelihara atau membimbing oleh orang Kristen disebut Roh Kudus, Dimana Allah atau Tuhan itu wujud-Nya Roh
Yohanes 4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
2 Korintus 3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
Orang Islam biasanya mempergunakan Tuhan yang dengan istilah sebutan Taufik dan Hidayah Rohnya Tuhan yang berdiam di dalam diri manusia untuk memelihara, memimpin dan membimbing manusia supaya mentaati segala perintah-Nya itulah yang disebut ROH KUDUS. Dengan demikian yang disebut TRINITAS bukan berbicara jumlahnya Allah melainkan keberadaanNya Tuhan itu.
Dalam pernyataan Qs. 5:73 dan Qs 5:116 itu menyoroti dan mengkritik paham sesat aliran MARIAMIS yang mempergunakan istilah Dogma TRINITAS memasukan oknum MARYAM (Maria) dijadikan sebagai salah satu wujud Allah yaitu Maria, Yesus dan Allah dengan demikian Allah adalah salah satu dari yang tiga.
Coba renungkan dan hayati kembali Qs. 5:73 dan Qs. 5:116. Disamping itu Al Qur'an juga mengkritik aliran PAGANISME (Penyembahan beberapa berhala) diantara nama berhala itu adalah Al Lata, Al Uzza dan Manah yang dianggap anak-anak Allah (baca Qs. An Najm 53:19-21).
Dalam pernyataan Qs. 5:73 dan Qs. 5:116 itu tidak kena mengena serta meleset jauh dari pandangan iman orang Kristen dengan mempergunakan dogma TRINITAS.
Kalau memang benar bahwa ayat Al Qur'an itu mengkritik Trinitas iman orang Kristen justru akan mengadakan adanya kejanggalan dan keanehan serta melahirkan berbagai macam pernyataan. Mengapa Tuhan yang didalam Al Qur'an tidak paham imannya orang Kristen..?
Apakah ada Tuhan yang kurang pengetahuan sehingga tidak tahu dan paham iman kekristenan..?
Kalau memang itu benar demikian akan menyebabkan banyak orang timbul keraguan dengan melontarkan satu pertanyaan. Benarkah itu firman Tuhan atau hanya perkataan orang yang diatasnamakan Firman Tuhan?
Karena dogma TRINITAS menyatakan keberadaan TUHAN Maha Pencipta, Berfirman dan Memelihara dan saya yakin semua orang Islam juga percaya bahwa Tuhan itu Pencipta, Tuhan itu Berfirman, dan Tuhan itu memelihara.
http://apologetikkatolik.forumup.com/about85-0.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar