Dari mana Ritus ISLAM berasal ?
Apa jaminan sejarah benar ? The
Present Is the Key to past ! Apa yang terjadi di masa kini adalah kunci
untuk mengetahui apa yang terjadi dimasa lalu. Karena prinsip dasar
yang menggerakkan bumi ini sama, termasuk sejarah tidak berubah,
uniform, tetap sepanjang waktu.
Puasa berasal dari perayaan adhik Mas atau Festival vrat, sehingga disebut Idul Fitri sama artinya dengan Ed Al Pitre, hari memperingati keluhuran nenek moyang, kenapa 30 hari ? karena penanggalan bulan akan kehilangan 30 hari setiap 4 tahun dibanding kalender Solar, sehingga diperlukan adanya penyatuan antara matahari dan bulan, dimana bangsa nomaden menggunakan kalender bulan dan bangsa agraris menggunakan kalender Solar. Sehingga penggabungan ini menjadikan bangsa menjadi deret budayanya lengkap.
Puasa berasal dari perayaan adhik Mas atau Festival vrat, sehingga disebut Idul Fitri sama artinya dengan Ed Al Pitre, hari memperingati keluhuran nenek moyang, kenapa 30 hari ? karena penanggalan bulan akan kehilangan 30 hari setiap 4 tahun dibanding kalender Solar, sehingga diperlukan adanya penyatuan antara matahari dan bulan, dimana bangsa nomaden menggunakan kalender bulan dan bangsa agraris menggunakan kalender Solar. Sehingga penggabungan ini menjadikan bangsa menjadi deret budayanya lengkap.
Puasa ajaran Isa binti Maryam adalah puasa dari Firman, lapar bukan perutnya, tetapi rohani terhadap roti pengharapan, dan haus bukan tenggorokkannya tetapi terhadap air kehidupan.
Zakat berasal dari hindu, dahulu bernama Dhaksina bahasa arabnya menjadi Sadakah, dimana orang memberi perjamuan kepada leluhur yang berisikan bulir – bulir entah itu gandum atau beras. Oleh Islam Dhaksina di adopsi menjadi pemberian makan kepada family yang tidak mampu, budaya Dhaksina masih dijalankan hindu.
Shalat bukan Tabritul ikram sampai salam, itu disebut rukun shalat, shalat berarti tanda waktu, momen atau saat jatuhnya. Wajib empat waktu shalat berhubungan dengan matahari, yang berasal dari penghormatan terhadap Indra, sams bahasa arabnya dan satu berasal dari siwa, Qamr bahasa arabnya.
Dalam hindu dikenal sebagai Panca maha Yajna, sholat malam atau Istiyam berasal dari kata Yama yang berarti mengingat kematian ( Yama adalah dewa Kematian dalam Hindu). Dan aneh bin ajaib sekali dalam rukun shalat ISLAM, dimana tata cara terperinci saya ulang lagi tata cara terperinci, dari persiapan sholat – tabritul ikram – sampai salam, tidak tercatat di QUR’AN.
Tetapi dihadist, mengherankan sebab pengakuan MUSLIM bahwa QUR’AN selalu terjaga keasliannya dan ternyata tata cara Rinci tentang rukun shalat tercatat di hadist yang rata – rata ditulis 100 – 200 tahun setelah kematian Muhammad, seperti tulisan imam Bukhari dan muridnya Muslim. Buhkari juga seperti avicena adalah bukan orang arab, mereka berasal dari peradaban yang sudah ribuan tahun maju yakni Persia. QUr’An asli dan tertua adalah versi Utsmani yang berada di jerman.
Kaabah sendiri dibangun oleh orang sasanid, Kayu Asli bangunan berasal dari sisa perahu romawi yang terdampar, tukang yang membangunnya adalah para “Jin” atau orang asing yang menguasai teknik Arsitektur menata batu, arsitek yang punya keahlian sama dengan arsitek Borobudur dan prambanan, alias berasal dari ujung utara India, pada saaat itu orang arab tidak punya keahlian itu, bahkan sampai saat ini tidak ada jejak tata batu seperti yang bisa ditemukan dimuntilan, slemen, suka bumi, Mojokerto, banyuwangi, Tulung Agung. Masjid Dilharampun bangunan joint contructor inggris – Perancis – Jerman, Arsitek Masjid Istiqlal Jakarta Diarsiteki Orang batak Bermarga Silaban. Kubah masjid yang roto dome mengikuti warisan Byzantinum. Dan mental MUSLIM yang sudah saya katakan, akan mengakui itu sebagai hasil karya mereka tanpa sedikit sekali punya rasa malu tidak sadar, ini bukan sentiment tetapi ini berdasarkan fakta dimana KH. Fahmi Basya, seorang dosen Matematika Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mengangkat wacana tentang keberadaan Candi Borobudur sebagai warisan Nabi Sulaiman.
Sulaiman, Salomo adalah anak Daud keturunan orang Yahudi dan hidup pada zaman kebudayaan yahudi masih kental, bagaimana Bisa arsitek hindu dan budhis yang membangun candi – candi ini kemudian dihubungkan dengan Salomo. Satu lagi ketolollan yang dikedepankan ….ini adalah buah tangan arsitek yang memiliki corak budaya sama, Saking morat maritnya sejarah dalam QUR’AN sampai Slemen jadi Sulaiman dan saba menjadi Wonosobosi si fahmi, dengan tidak tahu malunya si fahmi ini mengatakan ISTANA RATU Saba dipindahkan Salomo sampai ke Wonosobo indonesia. Bagaimana orang memindahkan ISTANA ini, MUSLIM pasti menjawab hanya Aulloh yang tahu, walahu a’lam. Inilah akibatnya dari ketidakjelasan apa yang disembah, apa yang ditulis, runutan kitab sucinya juga tidak jelas, sehingga Modal COPAS sana COPAS sini, seenak udelnya sendiri dari sejarah Hindu, Budha dan Yahudi yang kemudian di aneksasi menjadi bagian dari ISLAM. Jika suatu Kota yang disebut Mekkah, mecca, pada abad 5-2 SM saja belum ada, masih berupa gurun tandus tempat kadal dan binatang gurun lainnya tinggal, serta Tidak ada satupun sejarahwan yang hidup pada 5-2 SM menulis tentang kota ini, Hanya Yatrib atau madinah yang tercatat oleh sejarawan. Bagaimana Kaabah ini Sudah ada sejak zaman Ibrahim… Confused…. but that’s another story……
Tidak ada yang salah sebenarnya dalam Shalat, Puasa, Zakat dan haji, Struktur ISLAM adalah monotheisme Ibrani, kulitnya One hundred % bercorak hindu, Sehingga Ibadah ISLAM serupa namun tak sama dengan Hindu, memang tidak ada yang salah, namun hindu memiliki “inert beauty” sendiri, inti bagian dalam strukturnya sendiri dan apa bila casing tidak cocok dengan hardware didalamnya akhirnya juga tidak cocok.
Semangat Hindu adalah Sanatahn Ved Dharma, dimana Fokus ibadah hindu adalah harmonisasi dengan Alam. Bagaimana dengan ISLAM ? bagaiman Benduk dalamnya ? Struktur dalamnya ? Intinya atau Struktur dalam ISLAM adalah Ignorence, Penyangkalan, abaikan dan ketidakpedulian. Penyangkalan jika bertentangan dengan (QUR’AN) atau kejahatan MUSLIM kepada umat lain, abaikan jika bertentangan dengan ISLAM. “ Punya ku ya..punya ku, punya mu ya punya ku juga…” atau “Rumah ku punya ku, rumah mu ya rumah ku juga”, “Muslim yang paling baik, sedangkan yang lain Sontoloyo” Seperti yang saya kemukakan tentang Teori Hypereligius. Ibarat Software bajakan yang tidak orisinil, tidak akan membuat mentalitas bangsa menjadi baik, sabar dan peduli.Jualan jampi – jampi sihir dalam acara tv, air seliter atau batu ponari untuk sembuhkan kangker dan berbagai macam penyakit. Jualan ayat suci sepenggal dan tampilan islami kalau sudah terlilit utang atau terjerat kasus korupsi. Jilbab sebagai pertanda saya muslimah, tetapi celana dalam nyeplak sana sini, Kepala dikudungin tetapi dada dibusungin.
Siapa yang menjadi panutan Muhammad QS. Thaha (20) : 13: “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”.
Bagaimana bisa ingat jika sosok gaib ini memiliki 99 sifat, tidak jelas Allah yang diingat harus kongkrit kalau tidak maka Allah tidak bisa diingat. Budaya arab yang bercorak hindu justru menghancurkan Tauhid ditambah kronologis sejarah yang morat marit itu tadi, makin ganjil dan gelaplah dimana matahari pencerahan tidak terbit – terbit juga. Orang arab sedari awal memang tidak suka Tauhid, karena tidak ada panutan dan pembimbing seperti Brahmana yang menuntut umatnya untuk mencapai Sanatan Ved Dharma, budaya arab menyukai yang mistik dan sersifat sihir dan merebanakan ayat suci seperti mantra dan jampi - jampi, suka bersandar pada gumaman bernasib baik, takut terhadap gejala alam, sehingga jalan hidupnya menjadi buta terhadap budi pekerti, jadilah muslim dengan budi pekerti mereka yang disebut Ahlak. Budi pekerti yang memperbolehkan membunuh, melakukan poligami semau – maunya, merampas dan mengakui hasil karya orang lain tanpa punya rasa malu.
Semakin ganjilnya ISLAM karena meniru hindu sebab Tuhan dalam Hindu sebagai dewa, Iswar, artinya tuhan dalam hidup adalah representasi kekuatan yang menguasai hidup manusia. Inilah asli, budaya bangsa Indonesia, Tuhan orang Indonesia Asli dikenal lewat nenek moyang orang Indonesia yakni orang – orang hindu yang bermigrasi ke Indonesia. Cara pandang Jiwa muslim Indonesia tidak lain adalah Iswara, Sabda, Tuhan yang dikenal memberi Sabda, memberi wewenang kepada sekelompok manusia untuk menjabat Jambatan “PRT”, Pembantu” yang menjaga rumah Tuhan.
Pemahaman Islam sebenarnya tidak salah, namun karena Struktur luarnya Hindu, namun dalamnya tidak seperti hindu yang sanatan ved dharma, harmonisasi dengan alam. Sedangkan ISLAM seperti model UZTAD di tv yang matanya berkedip – kedip mabuk soma termakan sihir dari ayat –ayat di hafal, direnungi melalui daya hayalan, imajinasi karena imajiner.
Sanatan Ved Dharma adalah ritus, atau ibadat, atau tata cara membiasakan perilaku dengan mengingatkan perilaku dengan adanya tanda waktu (tanda/indra) Output atau produknya bukan perilaku, tetapi jiwa manusia yang bersih, Sauca, pakaian, lingkungan, keluarga dari hati yang congkak, iri, dengki, amarah, tamak dan semua bentuk keburukan karena hidup yang tidak teratur.
Sidharta Gautama memberikan akselarasi pada proses pembentukan perilaku itu, dimana dharma menjadi pusat dari budha yang membuang komponen Ved didalamnya namun outputnya tetap perilakunya yang dalam budha diketahui sebagai 8 tingkatan menuju kebenaran.
Diakhir hayatnya, Sidharat mengatakan akan lahir seorang Maiteya yang artinya berkuasa penuh, atau maithey menjadi dalam bahasa kita disebut Masehi yang artinya saat dimana kekuasaaan Tuhan atau fajar kebenaran lahir kembali. Fajar inilah dalam ISLAM disebut Kalimah, dahulu disebut Aum atau Om yang berarti “menjadi damai”, Peace man, Inama amruhu Syaian ala Qollawhu kun fa ya kun, dengan Ruh itu maka ucapan jadi maka jadilah. Kiblatnya dimana perbedaan akan Tuhan disatukan oleh visi melalui pembentukan darusalam, yerusalem, masyarakat yeng merindukan kebenaran dalam bentuk perilaku bukan omong kosong kegilaan masif dari kelompok pemuja bayangan.
Dengan berbaju hindu, ISLAM semakin ganjil karena membudakkan diri dihadapan Aulloh, ibadah adalah proses pembentukan perilku, cara, metode dan bukan tujuan hidup seperti yang islam pahami. Intinya adalah perilakunya jadi jangan cuman menjontorkan jidat tetapi perilaku tetap amburadul bin sontoloyo, aspirasi spritualnya dangkal, karyanya nol besar, waktu produktif sangat minim, mengingat sang pencipta membuat hati senang, bukan dengan tangis, bukan menghasilkan tangis – tangisan, mengingat Tuhan berarti mengasihi manusia lain dan mematahkan kenajisan perilaku yang merubah manusia menjadi alat teror dan bom. Hindu sendiri bukan agama, tetapi penyerderhanaan dari penyebutan sanatan ved Dharma Yang berarti Sanatan : Prinsip Universal, Ved: Pengetahuan, Dharma: Kebaikan.
Dalam islam tidak mengenal dharma, dalam Islam perbuatan baik disebut Ahlak yang berarti meniru, meneladani perilaku rasul atau Sunah rasul atau dengan kata lain ahlak tidak ada bedanya dengan metode cara COPAS, copy paste tindakaan nabi zaman dahulu dan Praktekkan zaman sekarang. Bisa dibayangkan bagaimana Runyamnya ini, berbeda zaman dan peradaban dimana orang masih cebok pake batu mau diterapkan dizaman modern. Saran buat anda untuk membaca karya filosofi dalam Bhagavad Gita dan Upanishad adalah among best the best dari pelajaran filosofi, yang sebanding dengan karya socorates, karya – karaya ini banyak yang hancur zaman kekuasaan ISLAm namun banyak juga Sufi – Sufi ISLAm yang mempelajarinya secara tersembunyi.
buset dach... copasan blog ku yg sudah mati masih ada juga salut dach
BalasHapus