Rabu, 22 Agustus 2012
Matahari beredar menurut islam
Matahari beredar menurut islam
Hadis riwayat Abu Zar ra.:
Bahwa pada suatu hari Nabi saw. bersabda: Tahukah kalian ke mana matahari pergi? Para sahabat menjawab Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Rasulullah saw. bersabda lagi: Matahari berjalan hingga berakhir sampai ke tempat menetapnya di bawah Arsy, lalu menjatuhkan diri bersujud. Dia (matahari) terus dalam keadaan begitu hingga difirmankan kepadanya: Naiklah, kembalilah dari mana engkau datang. Matahari pun kembali, sehingga di waktu pagi terbit lagi dari tempat terbitnya. Kemudian berjalan, hingga berakhir pada tempat menetapnya di bawah Arsy, lalu bersujud dan tetap dalam keadaan begitu, sampai difirmankan kepadanya: Naiklah, kembalilah dari mana engkau datang. Matahari kembali, sehingga di waktu pagi muncul dari tempat terbitnya. Kemudian ia kembali berjalan tanpa sedikit pun manusia menyadarinya, hingga berakhir pada tempat menetapnya itu di bawah Arsy, lalu difirmankan kepadanya: Naiklah, terbitlah dari Barat. Maka pagi berikutnya, matahari terbit dari sebelah Barat. Rasulullah saw. melanjutkan: Tahukah kalian kapan itu terjadi? Itu terjadi saat: Tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu atau ia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya
Ini membuktikan bahwa muhammad tidak tau kalau bumilah yang mengelilingi matahari dan ketidak akan tahuan mengenai perbedaan waktu yang ada dibumi. masalah ilmu seperti ini saja allah dan muhammad bisa salah, gimana mau mengatakan islam adalah ilmu dari segala ilmu. sungguh memalukan
saudara, disini saya tidak berniat untuk menghina para manusianya. tetapi disini saya hanya melihat ajaran agama yang membuat manusia buta akan nurani mereka. sesungguhnya walaupun ada orang yang berpaham islam fanatik, sungguh yang saya bencikan ajarannya. anda tau ajaran islam selalu menghina kebebasan beragama. apa anda tau islam yang sebenarnya tidak boleh berteman dengan kafir. jika ini terjadi di negara anda, apakah anda tidak merasa anda akan menciptakan permusuhan dengan dunia luar yang berpaham kafir. pikirkan saudara, tuhan tidak pernah membuat agama untuk saling membunuh. tuhan itu begitu besar, tetapi apa daya kita, kita hanya mengikuti ajaran yang telah kita bawa sejak kecil. jika anda lahir di perut orang yang beragama kristen, pasti berat untuk anda menjadi islam. sama juga dengan anda. Tetapi bukan maksud menghina orangnya. diantara semua agama hanya islam lah yang selalu menjelekkan pemahaman lain. coba anda fikirkan apa mungkinkah itu dari tuhan yang sejati. sekecil itukah tuhan menurunkan agama yang berisi pengancaman dan iming2 surga yang tidak jelas. seluruh agama tetap mempunyai kesalahan, kenapa? karena seluruh kitab ini tidak lepas dari pembuatan manusia. tetapi agama lain hanya mengajarkan kasih yang terlalu besar. di dalam islam saya tidak menemukan kasih, tetapi pembencian terhadap kafir.
Biar makin jelas aja klo quran cuman karangan muhamad.....
mustahil Tuhan yang sebenarnya salah klik sms... matahari yang beredar
Nah lihat lagi gambar ini..., fokus aja.. jangan jauh-jauh..... allah swtmu blom pernah nyampe sono .... sambil tengok 2 ayat di atas...
Nah kan.... masih sajakah kamu percaya kepada allah swt yang tidak maha tahu itu???
Jangan berikan jiwamu kepada muhamad sang penipu...
Ini gambar galaxy Bimasakti jika dilihat dari luar galaxy Bimasakti:
Bima sakti, Apakah Alloh juga berkuasa di Galaxy lain seperti : Andromeda, Large Magelanic Cloud, Small Magelanic Cloud, dan galaksi-galaksi lain yang saya yakin masih banyak galaksi yg belum terjamah teleskop.
Jika ada kehidupan lain di planet lain, baik di Galaksi Bima Sakti maupun di galaksi lain apakah mereka juga memeluk Islam? apakah mereka juga punya Kabah sendiri?
keluaran dari Departemen Agama Arab Saudi
Quran Al-Islam - Kingdom of Saudi Arabia - Q 36:38
And the sun runs its course for a period determined for it; that is the decree of (Him), the Exalted in Might, the All-Knowing.
Kalau lihat tafsir sebenarnya Q 36:38 tanpa mencampuradukkan dengan ilmu pengetahuan kafir, maka bisa dilihat jelas ilmu astronomi Islam yang sebenarnya. Mari sekarang periksa apa kata Ibn Kathir tentang Q 36:38:
(And the sun runs on its fixed course for a term (appointed). That is the decree of the Almighty, the All-Knowing)
There are two views over the meaning of the phrase
terjemahan:
(dan matahari berlari menuju jalurnya (yang telah ditentukan) untuk beberapa saat. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.)
Ada dua anggapan tentang arti kalimat ini
(on its fixed course for a term (appointed). )
(The first view) is that it refers to its fixed course of location, which is beneath the Throne, beyond the earth in that direction. Wherever it goes, it is beneath the Throne, it and all of creation, because the Throne is the roof of creation and it is not a sphere as many astronomers claim. Rather it is a dome supported by legs or pillars, carried by the angels, and it is above the universe, above the heads of people. When the sun is at its zenith at noon, it is in its closest position to Throne, and when it runs in its fourth orbit at the opposite point to its zenith, at midnight, it is in its furthest position from the Throne. At that point it prostrates and asks for permission to rise, as mentioned in the Hadiths. Al-Bukhari recorded that Abu Dharr, may Allah be pleased with him, said, "I was with the Prophet in the Masjid at sunset, and he said:
terjemahan:
(menuju jalurnya (yang telah ditentukan) untuk beberapa saat.)
(Pandangan pertama) hal ini berhubungan dengan letak matahari yakni di bawah Singgasana (Allah), jauh dari bumi dengan arah yang sama. Ke mana pun matahari pergi, letaknya selalu di bawah Singgasana Allah, dan itu berlakuk bagi matahari dan segala ciptaan lainnya, karena Singgasana Allah adalah atap dari segala ciptaan dan bentuknya tidak bulat seperti yang diperkirakan para ahli astronomi. Bentuk Singgasana itu adalah kubah yang disanggah dengan kaki2 atau pilar2, yang dibawa oleh para malaikat, dan letaknya di atas jagad raya, di atas kepala2 manusia. Ketika matahari terletak pada zenitnya terhadap bulan, pada posisi nya yang terdekat dengan Singgasana Allah, dan ketika matahari terletak di orbitnya yang keempat yang berlawanan dengan posisi zenitnya, yakni di tengah malam (12 malam), maka matahari terletak di posisi terjauh dari Singgasana Allah. Pada posisi itu, matahari bersujud dan minta izin untuk terbit, seperti yang ditulis di Hadis. Al-Bukhari mencatat apa yang dikatakan Abu Dharr, semoga Allah berkenan padanya, "Aku sedang bersama sang Nabi di Masjid ketika matahari terbenam, dan dia (Nabi) berkata:
(O Abu Dharr! Do you know where the sun sets)
I said, `Allah and His Messenger know best.' He said:
terjemahan:
(Wahai Abu Dharr! Apakah kau tahu di mana matahari terbenam)
Aku berkata, 'Allah dan RasulNya yang tahu.' Dia (Nabi) berkata:
(It goes and prostrates beneath the Throne, and that is what Allah says: (And the sun runs on its fixed course for a term. That is the decree of the Almighty, the All-Knowing.))"
It was also reported that Abu Dharr, may Allah be pleased with him, said, "I asked the Messenger of Allah about the Ayah:
terjemahan:
(Matahari bergerak dan bersujud di bawah Singgasana, dan saat itulah Allah berkata: (Dan matahari berlari pada tempat edarnya yang ditetapkan untuk sesaat. Inilah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui))"
Juga dilaporkan bahwa Abu Dharr, semoga Allah berkenan padanya, berkata, "Aku bertanya pada Rasul Allah tentang Ayat:
(And the sun runs on its fixed course for a term.)
He said:
terjemahan:
(Dan matahari berlari pada tempat yang ditetapkan baginya untuk sesaat.)
Dia menjawab:
(Its fixed course is beneath the Throne.)''
(The second view) is that this refers to when the sun's appointed time comes to an end, which will be on the Day of Resurrection, when its fixed course will be abolished, it will come to a halt and it will be rolled up. This world will come to an end, and that will be the end of its appointed time. This is the fixed course of its time.
terjemahan:
(jalur matahari yang telah ditentukan itu terdapat di bawah Singgasana)."
(Pendapat kedua) adalah hal ini berhubungan dengan saat matahari mati, yakni di saat Hari Kiamat, di mana jalur edarnya akan dilenyapkan, dihentikan, dan digulung. Dunia ini akan musnah, dan inilah akhir waktu yang ditetapkan. Inilah waktu jalur matahari yang telah ditentukan.
Dari tafsir tersebut, Muhammad sama sekali tidak tahu apa2 tentang garis edar matahari, bumi, bulan. Dia malah mengira matahari itu makhluk hidup yang bisa menyembah pada Singgasana Allah untuk minta izin terbit di pagi hari. Kan ini konyol sekali? Tapi memang beginilah ilmu astronomi asli Islam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar