3 Bukti Logis & Faktual Allah swt Bukan Tuhan
Oleh Duladi–Saya katakan MUSLIM
itu GOBLOK, karena sudah jelas kalau allah swt yang mereka sembah
sesungguhnya bukanlah TUHAN tapi berhala, namun mereka masih saja
menutup mata dan tetap membohongi pikiran mereka sendiri kalau allah
swt adalah Tuhan. (Islam biasanya suka mengejek orang Nasrani karena mempertuhankan manusia. Lebih goblok lagi, orang yang mempertuhankan batu!)
Saya boleh katakan, bangsa Arab
sebenarnya tidak berniat menipu, mereka sendiri justru tertipu oleh
keprimitifan nenek moyang mereka yang menganggap batu hajar aswad sebagai Tuhan. Mereka sendiri begitu yakin, sangat-sangat yakin, kalau batu itu adalah Tuhan.
Hal ini tidak aneh, karena bila kita
tilik dari sejarah bangsa-bangsa kuno, terutama mereka yg begitu
terbelakang, mereka mempercayai JIMAT, batu bertuah atau batu jeda
sebagai “DZAT” yang memiliki kekuatan supranatural (adikodrati) dan
dapat mempengaruhi kelangsungan jagat raya ini, termasuk hidup matinya
makhluk hidup.
Maka kita akhirnya dapat mengerti dan
menerima kegoblokan bangsa Arab itu, bahwa mereka sesungguhnya sadar
bahwa yang mereka sembah itu adalah batu, namun mereka dengan senang
hati melakukannya karena bagi mereka, batu itu adalah TUHAN SANG
PENCIPTA (wujud dari berhala dewa bulan sabit). Mereka tidak merasa diri
mereka goblok, karena otak mereka yang primitif.
Bila kita sebagai bangsa Indonesia yang
sebenarnya telah memiliki peradaban lebih tinggi dan lebih pintar dari
bangsa primitif Arabia itu, malah mengikuti pola berpikir, mengadopsi
keprimitifan mereka, yaitu ikut-ikutan bangsa primitif itu dengan turut
melakukan penyembahan kepada batu, berarti kita sebagai bangsa
Indonesia adalah bangsa yang SANGAT GOBLOK.
Biarkan Arab punya tuhannya sendiri.
Awloh adalah tuhan lokal mereka, biarkan mereka. Mereka mau meyakini
batu sebagai Tuhan, itu urusan mereka sendiri. Tapi sangatlah GOBLOK
bila kita yang lebih tinggi budayanya dari mereka malah ikut-ikutan
bangsa primitif itu.
Memang kita tidak bisa memungkiri, nabi
mereka memang secara sengaja hendak menjadikan tuhan lokal mereka
menjadi tuhan universal, dengan cara memaksa bangsa-bangsa lain untuk
turut menyembahnya. Secara psikologis, bila awloh disembah di seluruh
dunia berarti derajat bangsa Arab akan terangkat pula, dan itu memberi
keleluasaan bangsa Arab untuk dapat berkuasa penuh di bumi. Itu secara
umum; dan secara khususnya, dengan mengorbitkan awloh sebagai
satu-satunya sesembahan yg agung, berarti mengangkat citra bani Quraish
(penduduk kota Mekkah) sebagai suku yang terhormat.
Anda bisa bayangkan, sewaktu seluruh dunia mengucapkan kalimat: “Laa illa ha illalaaa…. Laa illa ha illalaaa….” Betapa bangganya orang Quraish, nama sesembahan mereka diakui dan dipuja-puja.
Mereka yang pintar, kita yang goblok.
Maka dari itu, tanpa perlu banyak argumentasi/pendapat lagi, saya akan suguhkan bukti-bukti logika kenapa MUSLIM itu GOBLOK.
Perhatikan ini!
1. Ke arah mana kiblat sholatmu? Ke Kaabah, di mana disitulah ditempatkan batu “awloh” sembahan Quraish. Jadi, yang kamu sembah bukan SANG PENCIPTA, tapi tuhannya Quraish, penduduk kota Mekkah.
Perhatikan juga ucapan nabi gadungan ini:
QS. 27 An Naml: 91
“Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (awloh sembahan Quraish Mekkah) Yang telah dijadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”
“Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (awloh sembahan Quraish Mekkah) Yang telah dijadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”
Awloh beda dengan Tuhan Yahudi & Nasrani:
Surat ALBAQARAH (2:62)
Sesungguhnya orang-orang mu’min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Sesungguhnya orang-orang mu’min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Siapakah awloh? Awloh adalah batu hajar
aswad, “Tuhan” bagi suku Quraish. Sebelum Muhammad memproklamirkan diri
sebagai nabinya awloh, batu hajar aswad sudah demikian dikultuskan,
dan menjadi salah satu penghuni Kaabah di samping 359 berhala lain
sembahan suku-suku di Arab.
Ini dapat kita ketahui dari riwayat
pengangkatan batu tersebut sewaktu Kaabah rusak ditimpa banjir besar.
Ingat! Waktu itu Muhammad belum jadi “nabi”. Suatu ketika di saat
Muhammad berusia 35 tahun, Kaabah rusak ditimpa banjir. Orang-orang
bersepakat membangun kembali kuil itu, tidak ketinggalan Muhammad.
Ketika sampai pada saat mengembalikan Hajar Aswad (Batu Keramat berwarna
Hitam) ke tempatnya semula, timbul kericuhan. Masing-masing merasa
lebih berhak mendapat kehormatan mengerjakan hal itu. Orang bersitegang,
hingga seluruh pekerjaan terhenti karenanya. Akhirnya dimufakati untuk
menyerahkan keputusan persoalan kepada barangsiapa yang esok harinya
paling dahulu berada di Masjid al Haram. Ternyata orang itu ialah
Muhammad, padahal dia tidak sengaja berusaha datang lebih pagi.
Kemudian, Muhammad membeberkan selembar kain, mengangkat dan meletakkan
batu keramat itu di atas kain tersebut. Kemudian para kepala
keluarga/kelompok/ kafilah/orang terkemuka diajak beramai-ramai
mengangkat dan membawa kain itu ke tempat di mana batu hitam akan
diletakkan dan Muhammad sendiri meletakkannya di atas tempatnya semula.
Sejak saat itu Muhammad mendapat tempat terhormat di hati orang-orang
Mekah. Kewibawaan Muhammad naik di mata rakyat. Dan sejak saat itu pula,
Muhammad semakin sering bersemedi di dalam gua angker, sebuah gua yang
sempit dan gelap gulita, namanya gua Hira. Untuk memasuki gua
tersebut, orang harus merangkak. Gua itu terletak di bukit Hira ±9km
dari Mekah.
Baca juga di:
Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=22064
Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=22064
2. Simbol apa yang terpasang di atap rumah ibadatmu? Bulan Sabit. Awloh adalah dewa bulan, yg simbolnya adalah bulan sabit. Ini sudah cukup dikenal oleh bangsa-bangsa primitif di Timur Tengah sejak ribuan tahun yg lalu sebelum si Mamad lahir.
Gbr 5. Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun, di atasnya terdapat lambang bualn sabit (bandingkan dengan Gbr 6 & 7).
Gbr 6. Lambang bulan sabit yang terdapat pada masjid-masjid di zaman sekarang (bandingkan dengan gbr 5 & 7).
|
Gbr
7. Perunggu bulan sabit ditemukan di benteng kuno Asyiria yang berusia
3000 tahun. Bulan sabit adalah simbol dewa bulan Asyiria.
|
[Catatan: Lambang dewa bulan sabit memiliki bentuk yang persis sama dengan bulan yang ada di atas Ka'bah masjid.]
Gbr 8. Raja Nabonidus, di atasnya terdapat gambar bulan sabit yang pada masa ini terdapat di masjid-masjid.
|
Gbr 9. Dewa bulan sabit, simbolnya adalah bulan sabit.
|
Gambar ini diperoleh dari situs ISLAM TULEN: Arrahmah.com
Ilustrasi persamaan Bulan sabit dan Allah swt
3. Ritual apa yang dilakukan oleh para calon haji di Mekkah? Sebelum muter-muter kaabah, sebisa mungkin mereka melakukan sunnah Muhammad yaitu menciumi “awloh”. Dan sebelum mencium awloh, mereka mengucapkan: “Ya awloh, aku penuhi panggilanmu.” Hal itu dicontohkan Muhammad ketika dia melakukan ibadat haji:
Hadis Sahih Bukhari Volume 2, Book 26, Number 673:
Dikisahkan oleh Salim bahwa ayahnya berkata: Aku melihat Rasul Allah tiba di Mekah; mula2 dia mencium batu hitam (hajar aswad) ketika akan melakukan tawaf dan berlari-lari kecil di tiga putaran (tawaf) pertama dari tujuh kali putaran (tawaf)
Dikisahkan oleh Salim bahwa ayahnya berkata: Aku melihat Rasul Allah tiba di Mekah; mula2 dia mencium batu hitam (hajar aswad) ketika akan melakukan tawaf dan berlari-lari kecil di tiga putaran (tawaf) pertama dari tujuh kali putaran (tawaf)
Muwatta, Book 20, Number 20.33.113:
Yahya bercerita padaku dari Malik apa yang dia dengar bahwa ketika Rasul Allah SAW telah selesai Tawaf Kabah, sholat dua rokaat, dan ingin berangkat ke Safa dan Marwa, dia akan memberi hormat ke sudut tempat Batu Hitam berada sebelum berangkat.
Yahya bercerita padaku dari Malik apa yang dia dengar bahwa ketika Rasul Allah SAW telah selesai Tawaf Kabah, sholat dua rokaat, dan ingin berangkat ke Safa dan Marwa, dia akan memberi hormat ke sudut tempat Batu Hitam berada sebelum berangkat.
BATU HITAM “awloh” itu begitu penting
dalam ritual haji muhammad di mekah… Pertama, dia cium itu batu hitam,
terus berlari keliling kabah TIGA KALI… trus berjalan keliling kabah
EMPAT KALI…!
Hadis Muslim, Book 007, Number 2832:
Abdullah b. ‘Umar (Allah be pleased with them) melaporkan: Rasul Allah (mpbuh) mengamati Tamattu’ in Hajjat-ul-Qada’, Pertama-tama dia pakai Ihram utk Umroh dan kemudian utk Haji, dan lalu memberi korban binatang. Jadi dia bawa binatang kurban itu bersamanya dari Dhu’l-Hulaifa. Rasul Allah (mpbuh) memulai Ihram utk Umroh dan dg demikian mengumumkan juga Talbiya utk Umroh. Lalu (memakai Ihram utk Haji) dan mengumumkan Talbiya utk Haji. Dan orang2 melakukan Tamattu’ ditemani Rasul Allah (mpbuh). Mereka memakai Ihram utk Umroh (pertama tama) dan kemudian yang untuk Haji. Beberapa dari mereka membawa binatang kurban. Jadi ketika Rasul Allah (mpbuh) datang ke Mekah, dia bilang pada orang2: Dia yang membawa serta binatang kurban tidak boleh menganggap apapun yang tidak hak baginya menjadi hak baginya sampai dia menyelesaikan Haji; dan dia, yang tidak membawa binatang kurban harus mengelilingi Kabah dan berlari diantara al-Safa’ dan al-Marwa dan memotong (rambutnya) dan melepas Ihram lalu memasang Ihram utk berhaji dan memberi kurban. Tapi dia yang tidak menemukan kurban, harus melakukan puasa selama tiga hari selama haji dan tujuh hari ketika dia kembali kepada keluarganya. Rasul Allah (mpbuh) mengelilingi (kabah) ketika dia sampai di Mekah: Dia pertama-tama mencium sudut (Kabah yang ada batu Hitam), lalu berlari tiga keliling dari tujuh dan berjalan empat keliling. Dan lalu ketika dia selesai mengelilingi Kabah dia melakukan sholat dua rokaat pada station (ibrahim), lalu mengucap Salaam (karena selesai Rokaat), dan berangkat ke al-Safa’ dan berlari tujuh kali antara al-Safa’ dan al-Marwa. Setelah itu dia tidak memperlakukan apapun sebagai hak segala sesuatu yang bukan hak sampai dia melengkapi hajinya dan mengurbankan kurban dihari kurban (hari ke-10 Dhu’l-Hijja). Dan lalu kembali secepatnya (ke Mekah) dan mengelilingi Kabah (dikenal sebagai tawaf ifada) setelah itu semua yang bukan hak baginya menjadi hak. Dan mereka yang membawa hewan kurban bersama mereka melakukan apa yang dilakukan Rasul Allah (mpbuh). Hadis ini diriwayatkan atas otoritas Aisha. Istri dari Rasul Allah (mpbuh), mengenai Tamattu dari Haji dan Umrah dan bagaimana melakukan Tamattu oleh para sahabat.
Abdullah b. ‘Umar (Allah be pleased with them) melaporkan: Rasul Allah (mpbuh) mengamati Tamattu’ in Hajjat-ul-Qada’, Pertama-tama dia pakai Ihram utk Umroh dan kemudian utk Haji, dan lalu memberi korban binatang. Jadi dia bawa binatang kurban itu bersamanya dari Dhu’l-Hulaifa. Rasul Allah (mpbuh) memulai Ihram utk Umroh dan dg demikian mengumumkan juga Talbiya utk Umroh. Lalu (memakai Ihram utk Haji) dan mengumumkan Talbiya utk Haji. Dan orang2 melakukan Tamattu’ ditemani Rasul Allah (mpbuh). Mereka memakai Ihram utk Umroh (pertama tama) dan kemudian yang untuk Haji. Beberapa dari mereka membawa binatang kurban. Jadi ketika Rasul Allah (mpbuh) datang ke Mekah, dia bilang pada orang2: Dia yang membawa serta binatang kurban tidak boleh menganggap apapun yang tidak hak baginya menjadi hak baginya sampai dia menyelesaikan Haji; dan dia, yang tidak membawa binatang kurban harus mengelilingi Kabah dan berlari diantara al-Safa’ dan al-Marwa dan memotong (rambutnya) dan melepas Ihram lalu memasang Ihram utk berhaji dan memberi kurban. Tapi dia yang tidak menemukan kurban, harus melakukan puasa selama tiga hari selama haji dan tujuh hari ketika dia kembali kepada keluarganya. Rasul Allah (mpbuh) mengelilingi (kabah) ketika dia sampai di Mekah: Dia pertama-tama mencium sudut (Kabah yang ada batu Hitam), lalu berlari tiga keliling dari tujuh dan berjalan empat keliling. Dan lalu ketika dia selesai mengelilingi Kabah dia melakukan sholat dua rokaat pada station (ibrahim), lalu mengucap Salaam (karena selesai Rokaat), dan berangkat ke al-Safa’ dan berlari tujuh kali antara al-Safa’ dan al-Marwa. Setelah itu dia tidak memperlakukan apapun sebagai hak segala sesuatu yang bukan hak sampai dia melengkapi hajinya dan mengurbankan kurban dihari kurban (hari ke-10 Dhu’l-Hijja). Dan lalu kembali secepatnya (ke Mekah) dan mengelilingi Kabah (dikenal sebagai tawaf ifada) setelah itu semua yang bukan hak baginya menjadi hak. Dan mereka yang membawa hewan kurban bersama mereka melakukan apa yang dilakukan Rasul Allah (mpbuh). Hadis ini diriwayatkan atas otoritas Aisha. Istri dari Rasul Allah (mpbuh), mengenai Tamattu dari Haji dan Umrah dan bagaimana melakukan Tamattu oleh para sahabat.
Ada lagi ritual selain mencium dan
menghormat BATU HITAM “awloh”. muhammad juga sering menunjuk menggunakan
tongkat ke arah BATU HITAM seraya meneriakkan, ‘allahuakbar’!…
Hadis Bukhari, Volume 2, Book 26, Number 677:
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas: Dalam Haji Terakhirnya nabi melakukan Tawaf Kaba dengan naik unta dan menunjuk sudut (kabah yg ada batu hitam) dengan tongkat yang berujung bengkok.
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas: Dalam Haji Terakhirnya nabi melakukan Tawaf Kaba dengan naik unta dan menunjuk sudut (kabah yg ada batu hitam) dengan tongkat yang berujung bengkok.
Hadis Bukhari, Volume 2, Book 26, Number 697:
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas: Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.”
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas: Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.”
Muslim yang beribadah haji diwajibkan untuk mencium batu hitam
Hadis Sahih Muslim 1190:
“Tatkala Rasulullah SAW tiba di Mekah, mula-mula beliau datangi Hajar Aswad lalu beliau mencium.”
“Tatkala Rasulullah SAW tiba di Mekah, mula-mula beliau datangi Hajar Aswad lalu beliau mencium.”
Hadis Sahih Muslim 1150:
Sebelum mencium Hajar Aswad itu, Muhammad mengucapkan: “Labbaik allahuma labbaik” yang berarti : “Ya Allah atas panggilanMu aku datang kepadaMu.”
Sebelum mencium Hajar Aswad itu, Muhammad mengucapkan: “Labbaik allahuma labbaik” yang berarti : “Ya Allah atas panggilanMu aku datang kepadaMu.”
Abu Dawud, Book 10, Number 1813:
Diriwayatkan Abdullah ibn Abbas: Nabi (pbuh) berkata: Orang yang melakukan umrah harus berteriak talbiyah sampai dia menyentuh Batu Hitam.
Diriwayatkan Abdullah ibn Abbas: Nabi (pbuh) berkata: Orang yang melakukan umrah harus berteriak talbiyah sampai dia menyentuh Batu Hitam.
[Talbiyah = "Ya Allah, aku datang memenuhi undanganmu. Tiada sekutu bagimu..."]
Berdasarkan 3 (tiga) bukti logis ini, maka tak dapat disangkal lagi, bahwa MUSLIM itu memang GOBLOK.
Sudah jelas-jelas allah swt itu bukan
Tuhan, tapi masih diyakininya sebagai Tuhan. Kalau orang Arab yang
menganggap allah swt itu Tuhan, ya biarkan saja mereka, kenapa kita yang
lebih cerdas dan lebih pintar dari mereka malah ikut-ikutan mereka?
Kita harus lawan habis-habisan, setiap
usaha kacung-kacung Arab untuk menyebarkan Islam. Karena jelas ini
adalah usaha penggoblokan, dan kita yang tidak ingin diri kita
digobloki, kita harus dengan tegas menolaknya.
Kalau mereka tetap memaksa kita
menyembah batu, kita harus siap dengan PERANG DUNIA KETIGA, karena
membiarkan Arab tetap eksis sama saja membiarkan virus berbahaya
nongkrong di bumi kita. Tidak ada cara yang lebih jitu selain menuklir
Kaabah, sarang berhala itu.
────────────────────────────────
R I N G K A S A N :
3 BUKTI LOGIS DAN FAKTUAL YANG TIDAK TERBANTAHKAN :
- Arah Kiblat ke Kaabah, menunjukkan bahwa sesembahan Muslim adalah berhalanya Quraish.
- Simbol bulan sabit, adalah simbol DEWA BULAN.
- Ritual cium batu oleh para calon haji, yg diikuti dg seruan “Ya allah, aku datang kepadamu.”
-
- Kaabah, sebelum dibersihkan oleh Muhammad, berisi 360 berhala. Satu di antaranya adalah Allah taala yg wujudnya BATU. Orang Quraish yg primitif itu menganggap BATU tersebut adalah TUHAN SANG PENCIPTA. Demikianlah pandangan bodoh itu terus diadopsi hingga sekarang, tapi dikaburkan supaya tidak diketahui oleh dunia bahwa allah taala itu sebenarnya cuma sebuah batu.
- Bangsa-bangsa kuno di Mesopotamia menyembah DEWA BULAN, simbolnya BULAN SABIT. Dan sekarang Arab memakai simbol tersebut untuk agamanya, masihkah Anda mengelak dari kenyataan ini?
- Batu Hajar Aswad dicium, lalu diikuti seruan: “Ya allah, aku datang kepadamu”. Masihkah Anda membantah kalau batu itu bukan allah?
Catatan:
Saya tidak seharusnya mengotak-atik
masalah ketuhanan mereka, seandainya “apa” yang disebut tuhan oleh
mereka itu tidak mengajarkan kebiadaban dan kekejian kepada umat
manusia.
Tapi karena “apa” yang disembah oleh
mereka itu membawa dampak yg buruk bagi umat manusia, maka “apa”
sesungguhnya sesembahan mereka perlu kita ekspos habis-habisan, bila
perlu kita permalukan dan kita hina habis-habisan.
Pesan:
Biarkan orang mau menyembah apapun, asal “benda” itu tidak mengajarkan kebiadaban dan kekejian bagi umat manusia.
Tapi terhadap “benda” yang sudah
jelas-jelas berdampak negatif, tidak ada toleransi buat “benda” seperti
itu kecuali kita hancurkan.
Pertanyaan-pertanyaan:
Jika BATU HITAM itu AWLOH, kenapa ditempatkan di luar Kaabah, bukan di dalamnya?
Masih ingat dengan istilah “PENUNGGU
KAABAH”? Bangsa Arab percaya bahwa awloh menjaga “RUMAH”-nya dengan cara
berdiri di salah satu sudut rumahnya. Di samping itu, awloh tidak
sendirian, dia juga dikawal oleh 8.888 jin, yang diberi nama “Huda
Al-Fitiri”. Jadi, menempatkan batu “awloh” di luar, terutama di salah
satu sudut bangunan Kaabah memiliki arti “MENJAGA” atau “MENUNGGUI
RUMAHNYA”.
Jika BATU HITAM yg ukurannya kecil itu AWLOH, bukankah ini bertentangan dengan konsep “ALLAHU-AKBAR”?
Bangsa Arab tidak memandang ukuran
fisiknya. Pengertian dari “akbar” di sini bukan menyatakan ukuran
fisiknya, tapi kekuasaannya. Bangsa Arab meyakini, walaupun awloh
“seukuran batu” namun kekuasaannya meliputi seluruh alam semesta. Itulah
kenapa ada mitos “ALLAHU-AKBAR”.
Muhammad sendiri memahami konsep tersebut, seperti terlihat dari hadist berikut ini:
Hadis Bukhari, Volume 2, Book 26, Number 697:
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas: Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk ke arah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.”
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas: Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk ke arah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.”
Jika BATU HITAM itu awloh, kenapa Muhammad tidak berterus-terang menulis dalam Qurannya kalau awloh itu berwujud batu?
Walaupun bangsa Arab itu primitif, namun
mereka tidak bodoh-bodoh amat. Mereka juga dekat dan berinteraksi
dengan agama-agama lain, terutama dengan agama-agama kitab seperti
Yahudi dan Nasrani. Tentu saja bangsa Arab akan merasa malu bila sampai
dunia tahu kalau awloh itu cuma sebuah batu. Walau begitu, mereka
tetap tidak bisa menyembunyikan identitas awloh sembahan mereka itu
sebagai batu secara sempurna. Mereka masih menyebut awloh sebagai
“DZAT” (benda wujud). Bangsa Arab menganggap Tuhan itu “DZAT” yang
unique, distinct dan absolut (berbeda sendiri, tidak ada yang menyamai
bentuknya, dan tidak bisa berubah wujud), karena memang seperti itulah
hakikat BATU HITAM. Selain itu, penyebutan awloh sebagai tauhid juga
mengarah pada identitas kebendaan (tunggal secara bendawi).
Apa Hubungan SABIT dengan BATU HITAM?
Sabit adalah simbol dewa bulan.
Orang-orang kuno di Mesopotamia menyembah bulan sabit sebagai Tuhan, dan
mewujudkannya dalam bentuk patung manusia (Hubal). Di Kaabah juga
terdapat Patung Hubal, sebagai salah satu di antara 360 berhala. Tapi,
walau suku Quraish Jahiliyah sama-sama menyembah Dewa Bulan, namun
mereka tidak memakai patung Hubal sebagai perwujudannya, melainkan
sebuah BATU HITAM “HAJARUL ASWAD”. Jadi, Patung Hubal adalah dewa
bulannya suku lain di Arab, sementara BATU HITAM adalah dewa bulannya
suku Quraish. Ketika Muhammad berhasil menaklukkan Mekkah, dia
menyingkirkan berhala-berhala lain, termasuk patung dewa bulan “Hubal”
itu. Patung Hubal dia singkirkan, karena patung Hubal itu bukan
sesembahan bani Quraish, walau sama-sama diklaim oleh suku lain sebagai
Dewa Bulan. Sama-sama Dewa Bulan, tapi bentuknya beda, dan namanya pun
juga beda. Bisa jadi, di dalam Kaabah masih ada lagi Dewa Bulan-Dewa
Bulan lain dengan bentuknya masing-masing sesuai dengan keinginan suku
pemiliknya. Nama “Allah” adalah eksklusif milik suku Quraish Mekkah, dan
tidak diterapkan pada patung lain, kecuali BATU HITAM itu. Dan
Muhammad masih memakai simbol sabit, karena sabit adalah identitas bagi
BATU HITAM, untuk menegaskan bahwa BATU HITAM itulah Dewa Bulan yang
sesungguhnya, bukan patung-patung yang lain.
Batu hitam “Hajar Aswad”
Bila Awloh itu Berhala, kenapa Muhammad tidak pernah merasa menyembah Berhala?
Bagi orang Arab primitif, berhala itu
wujudnya makhluk, seperti misalnya: wujud manusia atau wujud hewan. Bila
bentuknya batu (tidak menyerupai apapun), maka dianggap bukan berhala.
Muhammad akan sangat murka bila sesembahannya diserupakan dengan
apapun. Allah taala dewa bulan itu absolut, unique dan distinct. Tak
ada yang menyamai bentuknya, sangat unik dan berbeda dari ciptaannya,
serta tidak akan pernah berubah wujud sampai kapan pun walau untuk
sementara waktu (absolut secara kebendaan). Banyak ayat-ayat Quran yang
dia karang yang isinya melarang pengikutnya menyerupakan awloh dengan
makhluk. Muhammad benci pada patung, tapi cinta pada batu. Karena bagi
Muhammad, batu yang tak berbentuk atau tidak menyerupai apapun di muka
bumi bukanlah patung (berhala).
Bila Arab penyembah bulan, kenapa tidak ada ritual menyembah bulan secara langsung?
Orang Jepang penganut agama Shinto,
walau mereka menyembah Matahari, tapi mereka tidak menjalankan
ritual-ritual yg secara menyolok mengarah langsung pd pemujaan
Matahari, karena Sang Dewa sudah dialihkan ke dalam atribut lain,
seperti berupa patung atau jimat-jimat. Demikian pula Arab. Mereka
tidak menunjukkan ritual pemujaan yg langsung mengarah pada bulan di
langit, karena Sang Dewa sudah dialihkan ke bentuk batu bernama Hajar
Aswad. Jadi, persembahyangan mereka ditujukan tidak lagi terhadap bulan
di langit, tapi kepada batu tersebut. Kenapa terjadi pengaburan?
Apakah ini bertujuan untuk mengelabuhi orang lain supaya tidak kentara
kalau mereka sesungguhnya penyembah benda-benda langit? Salah satu
alasannya bisa begitu, karena perkembangan informasi antar agama dan
kemajuan Iptek membuat mereka merasa malu kalau sampai diketahui dunia
bahwa mereka adalah penyembah bulan. Jadi, sosok sesungguhnya yg mereka
sembah dengan sengaja disamarkan. Muhammad pun dengan cerdiknya
menutupi hal ini, seperti terlihat pada ayat berikut:
QS 2:189
Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: “Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: “Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
Tetapi tetap saja dia tidak dapat
menutupi hal ini secara sempurna, karena simbol itu, biar bagaimanapun,
masih harus dipakai sebagai simbol “Tuhan”.
Kenapa mula-mula sholat Islam diarahkan ke Yerusalem yg tidak ada BATU HITAM-nya?
Itu tidak benar. Karena sholat
mula-mula di Mekkah tidak mempunyai kiblat. Muslim bebas menghadap ke
arah mana pun. Setelah hijrah ke Medinah, pada awal-awal interaksinya
dengan orang Yahudi di kota itu, Muhammad menyamakan kiblat muslim
dengan orang Yahudi, yaitu ke Yerusalem. Hal itu terjadi selama lebih
kurang 17 bulan.
Itu hanya trik awal Muhammad saja untuk
menggaet orang-orang Yahudi Medinah agar tertarik dan bersedia masuk
Islam jadi pengikutnya.
Hadis Sahihu’l-Bukhari, Kitabu’l-Imam, vol. i. p. 18:
Pada awalnya, sang Nabi memerintahkan sembahyang dengan Qibla ke arah Yerusalem selama enam belas atau tujuh belas bulan, dan dia senang ketika Mekah menjadi arah Qibla.
Pada awalnya, sang Nabi memerintahkan sembahyang dengan Qibla ke arah Yerusalem selama enam belas atau tujuh belas bulan, dan dia senang ketika Mekah menjadi arah Qibla.
Ketika tahu orang-orang Yahudi tetap
tidak bersimpati padanya dan tidak mau mengakuinya nabi, maka Muhammad
menjadi sangat membenci umat itu, dan memutuskan untuk mengubah arah
kiblat ke kotanya sendiri, yaitu Mekkah.
Hal itu tampak dalam ayat-ayat Medinah tentang pemindahan kiblat yang dikarangnya:
QS 2:143
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
QS 2:144
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
QS 2:149
Dan dari mana saja kamu keluar (datang), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.
Dan dari mana saja kamu keluar (datang), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.
QS 2:150
Dan dari mana saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). Dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.
Dan dari mana saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). Dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.
Apakah ALLAH adalah bagian dari PERSERIKATAN (KELOMPOK) 360 Berhala yang ada di Ka’bah?
Itu benar sekali. Allah adalah salah
satu dari 360 berhala yang ngendon di Ka’bah. Itulah kenapa, ada
ayat-ayat seperti ini (mohon perhatikan baik-baik):
QS 7:191
Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang.
Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang.
QS 17:42
Katakanlah: “Jikalau ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai ‘Arsy.”
Katakanlah: “Jikalau ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai ‘Arsy.”
QS 22:26
“Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat baitullah (dengan mengatakan): “Janganlah kamu memperserikatkan sesuatu pun dengan Aku (=awloh) dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang tawaf, dan orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang rukuk dan sujud.”
“Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat baitullah (dengan mengatakan): “Janganlah kamu memperserikatkan sesuatu pun dengan Aku (=awloh) dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang tawaf, dan orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang rukuk dan sujud.”
Ketika Muhammad menghancurkan
berhala-berhala dari dalam Ka’bah, Muhammad menyisakan HAJAR ASWAD.
Kenapa? Karena HAJAR ASWAD itulah ALLAH. (Perhatikan kembali ayat-ayat
di atas, sebagai pedoman Muhammad untuk melegalkan sepak terjangnya).
Kalau awloh bukan salah satu dari 360 berhala, mengapa ada ayat-ayat di atas? Dan kenapa HAJAR ASWAD tidak turut dimusnahkan?
HAJAR ASWAD = ALLAH.
Hajar aswad sekedar nama samaran,
sedangkan ALLAH adalah nama yang sesungguhnya. Arab-arab itu licik,
mereka tidak ingin agamanya ditertawakan oleh umat agama Samawi, jadi
mereka perlu bersekongkol untuk menipu dunia dan berusaha mengaburkan
sosok awloh yang sesungguhnya.
Tapi, mereka tetap tidak bisa menutupinya secara sempurna.
Lihat, apa yang diperbuat Muhammad terhadap HAJAR ASWAD:
Muwatta, Book 20, Number 20.33.113:
Yahya bercerita padaku dari Malik apa yang dia dengar bahwa ketika Rasul Allah SAW telah selesai Tawaf Kabah, sholat dua rokaat, dan ingin berangkat ke Safa dan Marwa, dia akan memberi hormat ke sudut tempat Batu Hitam berada sebelum berangkat.
Yahya bercerita padaku dari Malik apa yang dia dengar bahwa ketika Rasul Allah SAW telah selesai Tawaf Kabah, sholat dua rokaat, dan ingin berangkat ke Safa dan Marwa, dia akan memberi hormat ke sudut tempat Batu Hitam berada sebelum berangkat.
Hadis Bukhari, Volume 2, Book 26, Number 697:
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas: Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.”
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas: Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.”
Apakah Muhammad pernah hormat kepada Ka’bah? TIDAK PERNAH.
Apakah Muhammad pernah menunjuk ke arah Ka’bah, lalu berseru: “ALLAHU-AKBAR”? TIDAK PERNAH.
Apakah Muhammad pernah menunjuk ke arah Ka’bah, lalu berseru: “ALLAHU-AKBAR”? TIDAK PERNAH.
Hadis Muslim, Book 007, Number 2907:
Salim melaporkan atas otoritas ayahnya bahwa Rasul Allah tidak menyentuh sudut manapun dari Kabah, kecuali sudut Hitam (yang ada Batu Hitam terpasang) dan bagian kecil di dekatnya, yang mengarah ke arah rumah2 suku Jumuhi.
Salim melaporkan atas otoritas ayahnya bahwa Rasul Allah tidak menyentuh sudut manapun dari Kabah, kecuali sudut Hitam (yang ada Batu Hitam terpasang) dan bagian kecil di dekatnya, yang mengarah ke arah rumah2 suku Jumuhi.
Kalau masih ada orang yang menyangka Ka’bah itulah ALLAH, ini salah. Karena HAJAR ASWAD itulah ALLAH YANG SEBENARNYA.
Abu Dawud, Book 10, Number 1813:
Diriwayatkan Abdullah ibn Abbas: Nabi (pbuh) berkata: Orang yang melakukan umrah harus berteriak talbiyah sampai dia menyentuh Batu Hitam.
Diriwayatkan Abdullah ibn Abbas: Nabi (pbuh) berkata: Orang yang melakukan umrah harus berteriak talbiyah sampai dia menyentuh Batu Hitam.
Talbiyah, adalah seruan-seruan terhadap awloh:
“Kami penuhi penggilan-Mu,
kami penuhi panggilan-Mu, kami penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu
bagi-Mu, kami penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan
kenikmatan bagi-Mu, dan kerajaan (bagi-Mu) tiada sekutu bagi-Mu.”
Muhammad tidak saja menghormat dan
meneriaki Hajar Aswad sebagai “allah yang maha akbar”, tapi juga
menyentuh, mengelus dan menciumnya, ibarat seorang pemuja jimat yang
sangat cinta pada jimatnya.
Abu Dawud, Book 10, Number 1884:
Diriwayatkan Abdullah ibn Abbas: Nabi (pbuh) menjepit jubah pada ketiak kanannya dengan ujung jubah itu ada pada bahu kirinya, dan menyentuh sudut (batu hitam), lalu meneriakkan “Allahu-Akbar” dan berjalan dengan bangganya mengelilingi Kabah tiga kali. Ketika mereka (para sahabat) mencapai sudut Yaman, dan menghilang dari mata orang Quraish, mereka berjalan seperti biasa; ketika muncul dihadapan mereka mereka berjalan dengan gagah dan langkah yang cepat. Dengan itu kaum Quraish berkata: Mereka seperti rusa (yang sedang lompat). Ibn Abbas berkata: oleh karena itu hal ini lalu menjadi Sunnah (suri tauladan Nabi).
Diriwayatkan Abdullah ibn Abbas: Nabi (pbuh) menjepit jubah pada ketiak kanannya dengan ujung jubah itu ada pada bahu kirinya, dan menyentuh sudut (batu hitam), lalu meneriakkan “Allahu-Akbar” dan berjalan dengan bangganya mengelilingi Kabah tiga kali. Ketika mereka (para sahabat) mencapai sudut Yaman, dan menghilang dari mata orang Quraish, mereka berjalan seperti biasa; ketika muncul dihadapan mereka mereka berjalan dengan gagah dan langkah yang cepat. Dengan itu kaum Quraish berkata: Mereka seperti rusa (yang sedang lompat). Ibn Abbas berkata: oleh karena itu hal ini lalu menjadi Sunnah (suri tauladan Nabi).
Hadis Bukhari Volume 2, Book 26, Number 673:
Dikisahkan oleh Salim bahwa ayahnya berkata: Aku melihat Rasul Allah tiba di Mekah; mula2 dia mencium batu hitam (hajar aswad) ketika akan melakukan tawaf dan berlari-lari kecil di tiga putaran (tawaf) pertama dari tujuh kali putaran (tawaf).
Dikisahkan oleh Salim bahwa ayahnya berkata: Aku melihat Rasul Allah tiba di Mekah; mula2 dia mencium batu hitam (hajar aswad) ketika akan melakukan tawaf dan berlari-lari kecil di tiga putaran (tawaf) pertama dari tujuh kali putaran (tawaf).
Kegiatan ritual menyembah berhala
2 jempol buatmu mas dedi
BalasHapushajar aswad itu batu yg berasal dari surga, yg awalnya berwarna putih, bahkan lebih putih daripada susu, yg akibat dosa2 anak adam shg berubah warna mjd hitam..
BalasHapuskitab yg turun dari Allah itu ada zabur, taurat, injil, & al qur'an.. sdngkan zabur, taurat, injil itu sdh bnyak diubah oleh ahli kitab,, jadi Allah mnyempurnakan smuanya dgn Al Qur'an sbg rahmat utk smua manusia..
knp hajar aswad d cium oleh umat islam? hajar aswad tdk akan memberikan bahaya & tdk pula akan memberikan manfaat.. ttpi nabi muhammad mnciumnya & itu perintah berasal dari Allah,, bgtulah kata sahabat rasulullah (aq lupa siapa)
intinya Allah ingin mnjadikan umat islam sholat dgn 1 kiblat & itu mngarah k ka'bah dgn tujuan mnyembah Allah bkn utk ka'bah atau pun hajar aswad... & itu pun perintah dari Allah langsung! ! jk itu berasal dr Allah sdh pstikan itu akan mndapat pahala..
postingan apa ini, hati2 jngan mmbuat Allah marah, laknat Allah sungguh sngat menakutkan.. manusia hnyalah tmpat luput, salah & khilaf, manusia itu bodoh tdk tau apa2 mana yg benar & salah... hanya Allah lah tmpatnya kebenaran itu, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.. smga hidayah Allah slalu menaungi saudara.. aamiin
Yesus bukan tuhan, bahkan dalam alkitab yesus tidak pernah mengatakan bahwa "aku adalah tuhanmu, sembah lah aku"
BalasHapusorang kristen gak ada yg bisa jawab...